Friday, April 27, 2012

SI SOMBONG QORUN


Kalian pernah mendengar cerita tentang harta karun? Kalau ada yang bercerita tentang harta karun maka yang dimaksudkan adalah harta yang terpendam di dalam tanah, di gua-gua atau di dasar laut. Mungkin dinamakan harta karun, karena harta itu terbenam di dalam tanah.
Seperti yang terjadi pada Qarun dan hartanya yang dibenamkan Allah, sebagaimana yang dikisahkan di dalam ayat Al-Qur’an di atas. Wallahu ’lam. Allah lah yang lebih tahu.

 “Maka Kami benamkanlah Qarun beserta rumahnya ke dalam bumi. Maka
tidak ada baginya suatu golonganpun yang menolongnya terhadap azab Allah.
Dan tiadalah ia termasuk orang-orang (yang dapat) membela (dirinya).”
(QS A;-Qashash [28] : 81)

 
Kalian ingin tahu bagaimana kisahnya? Yuk kita baca bersama-sama...?

Dahulu, di zaman Nabi Musa alaihis salam hiduplah seseorang yang bernama Qarun Kepadanya, Allah anugerahkan harta kekayaan yang melimpah Kunci-kunci harta kekayaannya sangat berat dipikul oleh beberapa orangn laki-laki yang kuat. Ada yang mengisahkan bahwa kunci-kunci harta kekayaan Qarun terbuat dari kulit yang
dibawa oleh 60 ekor keledai. Wallahu a’lam , Allah lah yang lebih tahu.
Allah berkisah tentang Qarun di dalam Al-Qur’an:

“Sesungguhnya Qarun adalah termasuk kaum Musa , maka ia berlaku aniaya
terhadap mereka, dan Kami telah menganugerahkan kepadanya
perbendaharaan harta yang kunci-kuncinya sungguh berat dipikul oleh
sejumlah orang yang kuat-kuat.”
(QS Al-Qashash [28] : 76)

Setelah Qarun dianugerahi harta yang melimpah Dia tidak bersyukur kepada Allah
Dia malah menjadi sombong dan berbuat aniaya, Dan tidak mendermakan hartanya kepada orang yang membutuhkan. Maka orang-orang shalih dari kaumnya memberikakan nasihat kepada Qarun, sebagaimana yang Allah kisahkan dalam Al-Qur’an:
 
“Janganlah kamu terlalu bangga; sesungguhnya Allah tidak menyukai orangorang
yang terlalu membanggakan diri.” (QS Al-Qashash [28] : 76)
 
Mereka mengingatkan Qarun agar tidak sombong terhadap harta yang dimilikinya, karena Allah membenci orang-orang yang sombong dan tidak bersyukur atas nikmat yang Dia anugerahkan kepada mereka.
Lalu mereka berkata pula:

“Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu
(kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu
dari (kenikmatan) duniawi.” (QS Al-Qashash [28] : 77)
 
Mereka menasihatkan Qarun untuk berbuat ketaatan dengan nikmat harta yang Allah berikan, dan mendekatkan diri kepada Allah dengan melakukan amal-amal shalih yang akan mendatangkan pahala baik di dunia maupun akhirat.
 
“Dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat
baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi.
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.”(QS Al-Qashash [28] : 77)

Qarun dinasihatkan untuk berbuat baik kepada mahluk Allah lainnya, sebagaimana
Allah telah berbuat baik kepadanya, dan tidak berbuat kerusakan di muka bumi. Lalu Qarun dengan congkaknya berkata seperti yang Allah kisahkan:
 
"Sesungguhnya aku hanya diberi harta itu, karena ilmu yang ada padaku".
(QS Al-Qashash [28] : 78)

Qarun tidak memperdulikan nasihat kaumnya. Dia menganggap bahwa dia
berhak mendapat anugerah dari Allah berupa harta kekayaan, karena ilmu
yang dimilikinya, karena kepandaiannya. Padahal Allah membantah perkataan Qarun itu.
Allah berfirman:
 
“Dan apakah ia tidak mengetahui, bahwasanya Allah sungguh telah membinasakan umat-umat
sebelumnya yang lebih kuat daripadanya, dan lebih banyak mengumpulkan harta? Dan tidaklah perlu ditanya kepada orang-orang yang berdosa itu, tentang dosa-dosa mereka.”
(QS Al-Qashash [28] 78)

Ya, Allah telah membinasakan orang-orang terdahulu yang lebih banyak hartanya daripada Qarun. Tetapi Qarun tidak mengambil pelajaran dari kisah orang-orang terdahulu
yang Allah binasakan karena kesombongannya, malah berbuat kesombongan dan aniaya sseperti mereka. Maka keluarlah Qarun kepada kaumnya dengan kemegahannya.
Allah berfirman mengabarkan tentang Qarun, pada suatu hari keluar menemui kaumnya dengan seluruh kemegahannya, dengan perhiasan yang mempesona dan keindahan yang sangat menakjubkan berupa kendaraan dan pakaian, serta para pembantunya.
Lalu orang-orang yang menginginkan harta dan kesenangan dunia seperti Qarun berkata:
"Moga-moga kiranya kita mempunyai seperti apa yang telah diberikan kepada Qarun; sesungguhnya ia benar-benar mempunyai keberuntungan yang besar". (QS Al-Qashash [28] : 79)

Ketika orang-orang yang berilmu mendengarkan perkataan mereka, dia berkata kepada mereka:

"Kecelakaan yang besarlah bagimu, pahala Allah adalah lebih baik bagi
orang-orang yang beriman dan beramal saleh, dan tidak diperoleh pahala
itu, kecuali oleh orang-orang yang sabar".” (QS Al-Qashash [28] : 80)

Tahukah kalian bagaimana akhir kehidupan si Qarun yang sombong itu? Setelah mengisahkan tetang kesombongan dan keangkuhan Qarun di hadapan kaumnya, lalu Allah mengabarkan di dalam Al-Qur’an bagaimana Dia membinasakan Qarun beserta hartanya:
 
“Maka Kami benamkanlah Qarun beserta rumahnya ke dalam bumi. Maka
tidak ada baginya suatu golonganpun yang menolongnya terhadap azab
Allah. Dan tiadalah ia termasuk orang-orang (yang dapat) membela
(dirinya).” (QS Al-Qashash [28] : 81)
 
Hal itu seperti yang dikabarkan oleh Nabi kita Muhammad . Beliau
berkata:
“Ketika terdapat seorang laki-laki yang
menjulurkan pakaiannya, tiba-tiba dilongsorkan
dan dia dibenamkan ke dalam bumi hingga hari kiamat.” (HR Bukhari)
Tidak ada yang dapat menolong Qarun. Harta kekayaan, para pembantu
dan pelayan yang banyak yang dimilikinya, tidak satu pun yang dapat
menolongnya dari Allah. Semuanya tidak dapat menolak kemurkaan, siksa
dan penghinaan dari Allah. Bahkan Qarun pun tidak dapat menolong
dirinya sendiri. Melihat azab Allah yang ditimpakan kepada Qarun, maka orang-orang dari
kaumnya yang dulunya menginginkan kedudukan seperti Qarun pun berkata:

 "Aduhai, benarlah Allah melapangkan rezki bagi siapa yang Dia kehendaki dari hamba-hambanya dan menyempitkannya. kalau Allah tidak melimpahkan karunia-Nya atas
kita benar-benar Dia telah membenamkan kita (pula). Aduhai benarlah, tidak beruntung orang-orang yang mengingkari (ni'mat Allah)". (QS Al-Qashash [28] : 82)

 
Mereka baru sadar, bahwa sesungguhnya anugerah kekayaan yang Allah
berikan kepada Qarun, bukan berarti bahwa Allah ridha terhadapnya.
Mereka pun menyesal, karena jika saja Allah tidak melimpahkan karunia
kepada mereka, niscaya mereka juga akan dibenamkan ke dalam tanah
karena berangan-angan menjadi seperti Qarun.
Mereka akhirnya sadar, bahwa orang-orang yang mengingkari nikmatnikmat
Allah pasti tidak akan beruntung, sebagaimana nasib Qarun.

mutiara hikmah :
Allah mengabarkan kisah ini di dalam Al-Qur’an agar kita mengambil
pelajaran dari Qarun.
Kita harus selalu mensyukuri segala nikmat yang Allah berikan dan tidak
boleh sombong karenanya
Jika kita diberikan kelebihan harta kekayaan, kita tidak boleh pamer dan
membanggakannya kepada teman-teman kita.

Bahkan, seorang Muslim yang baik, akan
menolong saudara-saudaranya yang kurang
beruntung seperti dirinya, dengan bersedekah kepada orang-orang miskin.
Jika kita diberi kepandaian, maka kita pun tidak boleh berbangga dan
memandang remeh teman yang lain.
Tetapi menggunakan kepandaian itu untuk hal-hal yang bermanfaat, dan
membantu teman-teman yang kesulitan dalam memahami pelajaran.Lihatlah Qarun, Allah memberikan kepadanya
harta yang melimpah. Apakah karena Allah lebih
sayang padanya? Tidak! Bahkan ia ditimpa siksaan Allah.
Karena itu kita harus berhati-hati
 
jangan sombong...!
jangan suka pamer...!
jangan dengki terhadap kelebihan orang lain...!
 
Kita tidak ingin seperti Qarun bukan...?
Dan jika Allah memberikan karunia berupa harta dan kepandaian kepada
orang-orang yang lain lebih baik dari kita, kita tidak boleh iri hati. Itu tidak
berarti Allah lebih sayang pada mereka. Karena Allah hanya mencintai dan
akan memberikan pahala bagi orang-orang yang taat kepada-Nya, kepada
orang-orang yang beramal shalih dan orang-orang yang sabar.

 Maraji:
Tafsir Ibnu Katsir Jilid 6, Surat Ql-Qashash ayat 76 – 82.
Penerbit Pustaka Imam Syafi’i, cetakan kelima, 2008.







No comments:

Post a Comment